Fadulinews.com | Halmahera Barat – Warga Desa Suka Damai, Kabupaten Halmahera Barat, menyuarakan kekecewaan terhadap kepemimpinan kepala desa yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program. Salah satu warga, Iswan, menyoroti proyek jalan tani tahun 2024 yang hingga pertengahan 2025 belum juga rampung, meski anggaran ratusan juta rupiah telah dicairkan.
“Ini proyek jalan tani hanya sampai tahap stapak dan tidak selesai-selesai. Padahal anggaran sudah cair dari tahun lalu. Kami masyarakat bertanya-tanya, ada apa ini?” ungkap salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya,saat ditemui media Fadulinews. di kediaman nya Pukul : 09:48 Wit -Juma’at/20/Juni/2025
Tak hanya soal proyek, warga juga menyoroti minimnya akses terhadap informasi desa. Hingga pencairan dana desa 2025, pemerintah desa belum pernah menggelar rapat bersama warga untuk memaparkan program dan penggunaan anggaran.
“Kalau tidak mau rapat, ya pasang baliho besar program dan rincian anggaran biar masyarakat tahu. Selama ini semua tertutup. Lucu ini, kepala desa kerja untuk siapa?” tegasnya.
Iswan juga mengungkap bahwa warga telah melayangkan laporan ke Polsek dan kecamatan, namun belum ada tindak lanjut. Mereka kini meminta Kejaksaan Negeri Halmahera Barat untuk turun langsung melakukan audit dan penyelidikan atas penggunaan dana desa tahun 2023, 2024, dan 2025.
“Kami dengar ada pengadaan alat pertanian, tapi tidak pernah sampai ke masyarakat. Yang dapat bantuan cuma orang dekat kepala desa. Ini tidak adil,” katanya.
Warga juga menyinggung rekam jejak kepala desa yang sempat membuat polemik dengan memalang sekolah di desa. Salah satu warga yang berprofesi sebagai guru bahkan mengaku mendapat tekanan setelah kejadian itu. Karena itu, masyarakat mendesak Bupati Halmahera Barat untuk segera mengevaluasi kinerja kepala desa demi masa depan Suka Damai.
Pemerintah Desa Buka Suara
Dikonfirmasi usai pembagian BLT kepada 30 warga penerima manfaat, Sekretaris Desa Suka Damai mengakui proyek jalan tani memang bagian dari anggaran tahun 2024, dan pengerjaannya belum rampung hingga tahun ini.
“Memang tinggal sedikit saja, tapi belum selesai. Dana memang sudah cair tahun lalu,” katanya.
Soal laporan pertanggungjawaban desa, Sekdes mengakui desa mereka belum mampu menyusun laporan secara mandiri. “Kami masih minta bantuan dari mantan Sekdes desa lain untuk buat laporan. Banyak data yang kami belum kelola dengan baik,” ungkapnya.
Wartawan juga mempertanyakan pengadaan benih padi dan jagung, padahal wilayah Suka Damai diketahui tidak memiliki lahan sawah. Ketidaksesuaian antara program dan realitas desa ini menjadi sorotan tajam.
Saat hendak diwawancarai, Kepala Desa mengaku sedang sakit dan meminta wartawan untuk langsung berkoordinasi dengan Inspektorat Daerah. Sekdes pun menegaskan, “Pak kades sedang kurang sehat. Semua sudah diperiksa Inspektorat. Silakan langsung ke sana.”
Langkah Lanjutan
Tim media Fadulinews akan terus mengawal persoalan ini dan dalam waktu dekat melakukan konfirmasi kepada Inspektorat Kabupaten Halmahera Barat, Kejaksaan Negeri Jailolo, serta Bupati Halmahera Barat untuk meminta tanggapan resmi terkait dugaan ketidakberesan dalam tata kelola dana desa di Suka Damai.
Jurnalis : Ruslan Samad
Editor : Redaksi Fadulinews