TIDORE-FN,Senin/06/01/2024 nasip nahas di alami Korban yang bernama guntur, pria asal Pulau mare kecamatan Tidore selatan ini di keroyok sejumlah pemuda,sampai babak belur dan korban mengalami pendarahan berat di bagian hidung dan matanya juga bengkak akibat di keroyok pemuda desa fanaha kecamatan Oba Utara.
Sang anak perempuan nya yang bernama firna atau biasa di sapa ija melihat wajah ayahnya sudah bengkak dan mengeluarkan darah di tubuhnya mulai menangis’ dan berteriak minta tolong agar bisa di bawa ke rumah sakit Tidore untuk melakukan perawatan,saya bingung karena sejauh ini papa tidak punya masalah sama orang di desa,saya tahu papa kerja bangunan papa bilang orang yang pukul papa sudah mabuk Skali, tuturnya
Lanjut ija papa juga di paksa minum dan ada papa Ade yang saat itu minum sama- sama papa juga ingatkan jangan minum itu minuman sudah di campur racun (obat karena warnanya sudah lain).ucap ija anak dari Guntur yang meniru percakapan ayahnya saat kejadian.
pelaku yang di duga mabuk berat kini Melakukan aksi pemukulan dan penganiayaan sampai korban jatuh dan sejauh itu korban bangun meminta maaf dan minta balik namun masih saja di hajar habis habisan, untuk itu korban mencoba meminta pertolongan di salah satu warga namun saat melihat wajahnya sudah bengkak dan mengeluarkan darah warga juga takut dan tidak bisa membantu korban.
guntur masih Terus berlari meminta pertolongan di salah satu rumah kelurga yang juga dari pulau mare yang sudah menikah di desa fanaha untuk itu semua kumpul dan membawa guntur ke rumah sakit Tidore untuk melakukan perawatan lebih lanjut.
Sang anak yang bernama ija dan keluraga dari guraoing dan keluarga lain di Sofifipun datang membawa korban ke rumah sakit dan anaknya langsung melaporkan kejadian ini ke SPKT Polresta Tidore Kepulauan,dan anggota piket langsung menerima laporan tersebut baik.
Masih penasaran awak media fadulinews.com mencoba mendatangi korban di rumah sakit saat di wawancara dengan paksa korban menyampaikan dengan nada sedih dan pelan suaranya di Mana kejadian
Korban dipanggil untuk ikut bersama-sama mengkonsumsi minuman beralkohol, korban menolak Kemudian 2 orang datang menghampiri korban. Karena menolak diajak , terjadi cekcok dan tindakan pemukulan dan pengeroyokan pelaku yang berjumlah kurang lebih 5 orang hanya satu yang tidak melakukan pemukulan yaitu adiknya yang menyaksikan kejadian itu.
di mana ia menceritakan Teman pelaku yang lain datang mendekat, karena dalam pengaruh alkohol mereka ikut memukul korban.
Guntur selaku Korban berusaha menangkis dan membela diri dari kekerasan pengeroyokan yang dialami.Saat itu teman-teman dari pelaku yang bernama Ais tiba-tiba memukul pas di wajahnya lokasi kejadian di pantai tempat mereka minum, informasi dari masyarakat kejadian ini bukan baru kali pertama setiap korban’ yang di pukul mereka di bawa minum di pantai santai habis itu baru melakukan aksinya.
Atas perkara pengeroyokan tersebut korban mengalami luka sobek di jari kaki luka lecet jari tangan dan luka memar di kepala,dan bagian wajah dan sesak napas karena di tendang dengan keras atas keajadian tersebut anak Korban melaporkan kejadian ini ke Polresta Tidore Kepulauan.
di sisi lain pihak polisi sudah menerima Laporan dengan LP/B/163/Xll/RES/.1.6./2024/SPKT/Polres kota Tidore/Polda Maluku Utara.
pihak keluarga juga sangat berterimasih kepada penegak hukum yang juga sudah melakukan gerak cepat dengan melakukan pengiriman surat panggilan secara resmi kepada para di duga pelaku itu,dan menjelang bebrapa hari kemarin mereka datang memenuhi panggilan penyidik salah satu keluraga pelaku yang bertugas di Kodim Tidore juga mencoba melakukan pendekatan secara baik dengan keluarga korban.untuk mengatur damai secara kekeluargaan namun pihak keluarga tidak masih mempertimbangkan dan semua itu nanti keputusan sang korbanlah yang bisa memberikan jawaban,karena dia yang mengalami kami keluarga pada dasarnya ingin saja atur secara baik namun ini korban mengalami luka seriuss maka itu harapan keluarga untuk pelaku biarkanlah hukum yang berbicara sesuai perbuatan mereka.tegas om ja
Sisi lain saat wartawan bertemu dengan kepala desa di kediaman nya desa fanaha juga sangat cepat melakukan kordinasi pasca surat panggilan yang di kirim dari Polressta tidore untuk para pelaku langsung ia datangi ke rumah dan menyampaikan kejadian pengeroyokan tersebut,namun sejauh ini kades agak kecewa Karena para orang tua tidak datang untuk duduk bersama dengannya .
Seharusnya para orang tua pelaku melakukan kordinasi dengan saya apa langkah-langkah dari pemerintah desa dan pihak keluarga pelakunya (orang tua) agar supaya keajadian ini bisa di atur secara kekeluargaan namun sejauh ini belum datang,namun sebagai kepala desa dirinya akan Terus berkoordinasi denga orang tua pelaku, sebelum menutup wawancara kades juga menyampaikan jika salah satu warga yang juga ikut terlibat bukan warga desa fanaha namun dirinya berada di desa tetangga.