Indeks

Warga Bobo Menjerit: Rumah Nyaris Ambruk, Kades dan Pemkab Lambat, Pesan Curhat Warga Tembus ke Presiden Prabowo

FaduliNews — Bobo, Obi Selatan.Gelombang abrasi di pesisir Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan,kabupaten Halmahera selatan semakin mengganas. Tanah di belakang rumah warga terus tergerus, pondasi nyaris ambruk, dan suara ombak kini menjadi ancaman harian bagi keluarga yang tinggal di bibir pantai.

Namun di tengah situasi darurat ini, pemerintah desa dan pemerintah kabupaten seolah tak bergerak cepat. Padahal di papan informasi APBDes Tahun Anggaran 2025 tercatat anggaran keadaan darurat dan mendesak sebesar Rp154.400.000, dengan total pendapatan desa mencapai Rp1,9 miliar.
Dugaan sementara, anggaran itu belum tersentuh sama sekali untuk penanganan bencana abrasi yang mengancam keselamatan warga.

Salah satu warga, Marton, pemilik rumah yang kini tinggal beberapa langkah dari bibir laut, terpaksa membangun tanggul darurat dengan uang pribadi, menggunakan karung pasir dan papan kayu seadanya.
“Kalau kami tunggu pemerintah, mungkin rumah ini sudah hanyut. Jadi kami kerja sendiri saja,” ujarnya lirih sambil menatap dinding rumah yang mulai retak.

Ia mengaku sudah mengirim pesan dan video kondisi rumahnya ke akun media sosial Presiden Prabowo, berharap perhatian langsung dari pusat.
“Kalau pemerintah daerah tidak mau lihat, semoga Presiden bisa,” katanya dengan nada kecewa.

Ironisnya pantauan wartawan di lokasi beberapa waktu lalu  selain dana keadaan darurat, tercatat pula anggaran pemberdayaan masyarakat desa sebesar Rp260 juta, di mana Rp257 juta diarahkan untuk pertanian dan peternakan. Namun warga menilai, program tersebut tidak terasa di tengah ancaman nyata yang sudah menimpa permukiman.

“Kami tidak butuh janji. Kami butuh tindakan cepat. Air laut ini bukan tunggu musyawarah,” ungkap warga lain di lokasi.

Sementara itu, upaya konfirmasi wartawan FaduliNews kepada Kepala Desa Bobo, Zet Jems Totohonu, belum membuahkan hasil. Nomor telepon dan WhatsApp yang dihubungi hingga Jumat malam tidak aktif.
Warga menilai, diamnya pemerintah desa dan lambatnya respon pemerintah kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan lemahnya koordinasi dan empati terhadap situasi darurat yang nyata di lapangan.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi rumah-rumah di pesisir Bobo masih terancam longsor ke laut.
Warga hanya berharap Presiden Prabowo benar-benar melihat jeritan mereka, sebelum satu per satu rumah di pesisir itu lenyap ditelan ombak.

(Tim/Red)

Exit mobile version