Fadulinews.com | Tidore, 23 Oktober 2025 — Pembangunan kawasan Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara kembali menjadi perhatian penting pemerintah pusat. Dalam kunjungan kerja Direktur Pembangunan Indonesia Timur Kementerian PPN/Bappenas ke Kedaton Kesultanan Tidore, pemerintah dan Kesultanan Tidore menegaskan komitmen mereka mendukung percepatan pembangunan Sofifi dengan tetap menghormati nilai adat, sejarah, dan tata pemerintahan yang berlaku di wilayah tersebut.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman menyampaikan bahwa pembangunan Sofifi tidak dapat dipisahkan dari peran Kesultanan Tidore dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Ia menekankan, secara geografis Sofifi berada dalam wilayah adat Kesultanan Tidore dan secara administratif menjadi bagian dari Kota Tidore Kepulauan.
“Sofifi memang berada di wilayah Kesultanan Tidore dan menjadi bagian dari administrasi Pemerintah Kota Tidore. Namun kami tidak merasa menguasai segalanya. Kami justru berharap agar pembangunan ini menjadi kolaborasi bersama, yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Maluku Utara,” ujar Ahmad Laiman.
Menurutnya, pembangunan kawasan Sofifi bukan hanya soal infrastruktur pemerintahan, tetapi juga tentang membuka potensi ekonomi dan pariwisata di Kota Tidore. Pemerintah daerah, kata Ahmad, tengah menyiapkan pengembangan wisata berbasis budaya dan sejarah sebagai daya tarik utama bagi masyarakat luas.
“Kami berharap pembangunan Ibu Kota Sofifi bisa memberi dampak positif, terutama bagi masyarakat di kawasan itu sendiri. Di sisi lain, pengembangan potensi wisata Tidore juga akan terus dilakukan untuk memperkuat daya saing daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Jou Sultan Tidore Husain Alting menegaskan bahwa Sofifi merupakan bagian dari wilayah adat Kesultanan Tidore. Ia memandang pembangunan kawasan ibu kota sebagai langkah strategis dalam mempercepat kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.
“Sofifi dulu hanyalah dusun kecil. Namun atas berbagai pertimbangan, akhirnya disepakati menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Kami berharap pemerintah pusat memperhatikan nilai historis dan kontribusi Tidore yang telah berjasa bagi NKRI,” tandas Sultan Husain Alting.
Dari pihak pemerintah pusat, Direktur Pembangunan Indonesia Timur Kementerian PPN/Bappenas, Ika Retna Wulandary, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari proses penyusunan master plan pembangunan kawasan Sofifi. Ia menyebutkan bahwa berbagai dokumen perencanaan sebelumnya perlu diintegrasikan agar penataan ibu kota provinsi berjalan secara berkelanjutan dan berorientasi budaya.
“Kami ingin mengintegrasikan semua dokumen perencanaan yang sudah ada agar menjadi satu master plan yang komprehensif. Sebab hingga 2025 ini, dokumen tersebut belum terintegrasi sepenuhnya,” jelas Ika.
Lebih lanjut, Ika menegaskan bahwa aspek budaya dan sejarah kesultanan menjadi unsur penting dalam perencanaan pembangunan Sofifi ke depan.
“Perencanaan wilayah di Maluku Utara harus memperhatikan aspek historis, budaya, dan adat istiadat, terutama peran empat kesultanan besar — Tidore, Ternate, Jailolo, dan Bacan. Ini menjadi fondasi penting agar pembangunan tidak kehilangan jati diri lokal,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyusunan tahap awal atau pre-master plan akan difokuskan pada penataan dan pengembangan kawasan yang berkelanjutan, dengan target fase pertama selesai pada akhir 2025 dan disempurnakan tahun 2026.
Dukungan serupa juga datang dari Perangkat Kesultanan Tidore, Ishak Naser, yang menegaskan bahwa pihak kesultanan mendukung penuh percepatan pembangunan Sofifi sebagai pusat pemerintahan provinsi.
“Kami sangat mendukung langkah percepatan pembangunan kawasan Ibu Kota Sofifi agar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah ibu kota provinsi,” kata Ishak.
Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh Jou Sultan Tidore Husain Syah, didampingi para jojau dan bobato Kesultanan Tidore serta pimpinan OPD terkait dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Editor : Tim Redaksi Fadulinews
Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Tidore Kepulauan
