Halbar, FaduliNews – Gerak cepat Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dalam melobi bantuan rumah layak dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk masyarakat kembali mendapat apresiasi, kali ini dari masyarakat Desa Tengowango, Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat.
Pria yang baisa di panggil OmFaduli, Pemuda Rum dan selalu Peduli tentang kemanusiaan di Maluku Utara ini menyampaikan rasa salutnya atas langkah progresif sang gubernur perempuan pertama di bumi Kieraha tersebut.
“Perjuangan Gubernur Sherly jangan hanya dilihat sebagai program, ini bentuk kesungguhan membangun dari desa ke pusat. Kita dukung! Tapi juga kita awasi agar merata,” tegasnya.
Apresiasi serupa datang langsung dari Kepala Desa Tengowango. Dalam keterangannya, sang kades menyampaikan rasa bangga terhadap perhatian Gubernur Sherly yang dianggap “nyambung” dalam memperjuangkan proyek strategis di pusat.
“Desa kami, Tengowango, adalah desa sejarah. Tapi sudah lama dilupakan. Kami masyarakat suku Tabaru sangat berharap ibu gubernur tidak ikut melupakan kami,” ujar Kades mewakili warganya.
Ia menambahkan, kebutuhan dasar masyarakat tak hanya soal rumah. “Kami minta juga air bersih, layanan kesehatan yang lebih baik, jaringan internet untuk anak-anak kami, agar generasi kami tidak tertinggal,” pintanya.
Yang ramai di sejumlah media online,Sherly: “Yang Kita Bangun Bukan Hanya Rumah, Tapi Masa Depan”
Di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Malut yang hanya Rp 3,2 triliun, Gubernur Sherly terus bergerak membuka akses bantuan pusat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menyebutkan ada lebih dari 207.000 jiwa warga pra-sejahtera dan sekitar 50 ribu rumah tidak layak huni di Maluku Utara. Menjawab tantangan ini, Pemprov bersama kepala daerah dari Halmahera Tengah, Halmahera Barat, dan perwakilan kabupaten lain menemui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pada 6 Agustus 2025.
Hasilnya: 1.000 unit rumah subsidi langsung dialokasikan untuk Malut. Bantuan ini menyasar ASN muda, buruh, dan pekerja informal dengan skema cicilan mulai dari Rp 1 juta per bulan.
“Ini harapan baru bagi banyak keluarga muda di Maluku Utara,” kata Gubernur Sherly.
Menuju 2026: Rumah Layak, Sanitasi, dan Air Bersih
Gubernur Sherly juga melanjutkan koordinasi teknis dengan Dirjen Kawasan Permukiman, Fitrah Nur, guna menyiapkan program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) tahun 2026. Fokus program ini tak hanya pada rumah layak, tapi juga sanitasi dan akses air bersih.
“Rumah layak bukan sekadar bangunan. Ia adalah fondasi masa depan. Dari rumah yang sehat dan aman, lahirlah anak-anak yang lebih kuat, keluarga yang lebih bermartabat,” tegas Sherly.
Pemerintah Provinsi Malut pun menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian Kementerian PKP terhadap isu perumahan rakyat di wilayah timur Indonesia.
Om Faduli: “Buka Anggaran, Buka Harapan, Jangan Tutupi Kebutuhan Rakyat”
Dalam akhir komentarnya, Om Faduli menegaskan bahwa masyarakat mendukung pembangunan, tetapi menginginkan keterbukaan dalam proses dan penggunaan anggaran.
“Presiden saja minta masyarakat ikut pantau pembangunan, jangan hanya bilang ‘anggaran internal’. Uang dari retribusi, pajak, semua itu dari rakyat. Jangan ditutup-tutupi. Bangun rumah, bangun juga kepercayaan rakyat!” pungkasnya.
Redaksi FaduliNews
Follow terus FaduliNews untuk kabar rakyat dan suara desa yang tak pernah padam
