Pasarsosial.com/cd9p8t0i

Gibran di Negeri Rempah: Antara Sambutan Rakyat dan Bayang-Bayang Penggagal

banner 120x600

Oleh:OMFADULI

FaduliNews_senin/13/10/2025-Menjelang kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, di Provinsi Maluku Utara pada Selasa (14/10/2025), suasana Ternate mulai berdenyut lebih cepat. Di Lapangan Ngara Lamo Soa-Sio, apel gelar pasukan digelar untuk memastikan seluruh unsur pengamanan siap menjalankan tugas dengan baik — sebuah pertanda bahwa bumi rempah ini tengah menyiapkan diri menyambut tamu istimewa.

Dalam keterangannya, Kapenrem 152/Baabullah, Letda Inf Nofhar Fahri, menyampaikan bahwa apel tersebut merupakan pengecekan akhir atas kesiapan pasukan, peralatan, serta koordinasi antarinstansi pengamanan.

“Seluruh elemen TNI, Polri, dan Pemda terlibat aktif dalam pengamanan kunjungan Wapres. Kita ingin memastikan seluruh kegiatan berjalan aman dan lancar,”

Kunjungan Wapres Gibran akan dimulai dari Pulau Morotai, wilayah yang termasuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Di sana, ia akan meninjau langsung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, yang menjadi salah satu poros pemerataan ekonomi nasional di timur Indonesia.

Usai dari Morotai, agenda berlanjut ke Kota Ternate, “Kota Rempah Dunia” yang sarat sejarah. Wapres dijadwalkan mengunjungi Sekolah Rakyat SRMP 26 Wasana Bahagia serta meninjau denyut ekonomi masyarakat di Pasar Gamalama. Pola pengamanan telah disiapkan secara berlapis di seluruh titik yang akan dikunjungi — sebuah bentuk kesigapan negara dalam menjaga kehormatan kunjungan pemimpin muda bangsa.

Namun di balik gegap gempita sambutan rakyat, selalu saja ada bayang-bayang kecil yang mencoba mengaburkan semangat besar ini. Kelompok-kelompok yang menebar narasi negatif dan menggiring opini seolah kunjungan ini tak berarti apa-apa. Padahal, rakyat Maluku Utara tahu betul: kehadiran Gibran bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata perhatian pusat kepada daerah yang selama ini setia menjaga Indonesia dari pinggiran.

Sebagai putra Maluku Utara, kami merasa bangga sekaligus tersentuh. Pasca Pilpres lalu, ketika Prabowo–Gibran meraih kepercayaan rakyat di Maluku, semangat itu belum padam. Kini, rakyat ingin membalas kepercayaan itu dengan sambutan terbaik — bukan hanya dengan spanduk dan bunga, tetapi dengan hati dan kedewasaan politik.

Kami percaya, aparat keamanan bukan satu-satunya benteng penjaga Wapres. Ada rakyat Maluku Utara sendiri — pendukung, simpatisan, dan masyarakat luas — yang akan memastikan kedatangan Mas Gibran berlangsung damai dan berwibawa. Di jalan-jalan Ternate, Morotai, dan Tidore, semangat itu mulai terasa: anak-anak sekolah berlatih yel-yel sambutan, para pedagang bersiap mempercantik lapak, dan tokoh masyarakat menyiapkan ucapan selamat datang yang tulus.

Kepada kelompok kecil yang mencoba menggoyahkan semangat ini, izinkan kami berkata lembut namun tegas:
“Gibran datang bukan untuk kepentingan politik, tapi untuk mendengar denyut rakyat di timur negeri.”
Maluku Utara bukan tempat bagi provokasi, melainkan tanah di mana rakyat menyatu dalam semangat persaudaraan dan kebangsaan.

Kehadiran Mas Gibran di negeri rempah ini adalah simbol: bahwa generasi muda kini tidak hanya duduk di pinggir sejarah, tetapi ikut menulisnya. Dan rakyat Maluku Utara akan memastikan lembar sejarah itu ditulis dengan tinta persatuan, bukan dengan coretan kebencian.

Selamat datang di Ternate, Mas Gibran — Wapres muda terbaik yang datang dengan niat baik.
Kami menyambutmu dengan doa, harapan, dan semangat rakyat yang tak mudah digoyahkan oleh bayang-bayang kecil di luar sana.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *