FaduliNews — Tidore.Pantauan wartawan di lokasi proyek rehabilitasi Polindes Rum Tobalo, Kelurahan Rum, Kota Tidore Kepulauan, menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan yang kini menjadi sorotan warga setempat.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. El Gapi ini menggunakan anggaran senilai Rp 275.999.000, bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, dengan waktu pelaksanaan 120 hari kalender sejak 19 Agustus 2025. Namun hasil yang tampak di lapangan dinilai tidak sebanding dengan besar nilai anggaran yang digunakan.
Bangunan Polindes tersebut hanya tampak mengalami perubahan pada bagian atap yang dinaikkan dan beberapa tampilan bangunan yang diganti, tanpa pembongkaran besar. Dari pantauan langsung wartawan, terlihat tidak adanya gambar atau dena proyek yang ditampilkan di lokasi, sebagaimana mestinya sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini menimbulkan pertanyaan publik terkait transparansi pekerjaan.
Gambar: Matrial lama yang di gunakan adalah kayu berkualitas sangat baik.
Salah satu warga setempat juga menilai, material kayu baru yang digunakan untuk atap bangunan justru lebih rendah kualitasnya dibandingkan kayu lama yang sebelumnya digunakan.
“Kalau kayu lama itu masih keras dan kuat. Tapi yang baru ini kualitasnya kurang bagus, padahal anggarannya kurang lebih dua ratus tujuh puluh jutaan,” ujar warga tersebut saat ditemui wartawan di lokasi proyek.
Sementara itu, wartawan beberapa hari lalu melakukan konfirmasi kepada pihak kontraktor, Onyong sapaan akrabnya, yang menjelaskan bahwa pekerjaan proyek tersebut memang hanya sebatas peninggian atap dan rehabilitasi sebagian bangunan.
“Atap rubah deng kase tinggi bangunan dan rehab saja,” ujar Onyong singkat melalui pesan WhatsApp.
Ia menambahkan, setelah tahap pekerjaan struktur selesai, bangunan akan dicat ulang kembali agar terlihat lebih rapi dan siap digunakan.
Meski demikian, warga berharap agar proyek dengan nilai ratusan juta rupiah ini dikerjakan secara terbuka, profesional, dan sesuai perencanaan anggaran. Pengawasan dari instansi teknis dan pihak pengawas lapangan diharapkan lebih ketat agar hasilnya benar-benar bermanfaat bagi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Rum Tobalo.
(Tim/Red)
