Fadulinews.com | Ternate – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Maluku Utara berhasil menorehkan capaian luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II tahun 2025, perekonomian daerah ini tumbuh sebesar 32,09%, menempatkannya sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia. Angka tersebut jauh melampaui rata-rata nasional maupun provinsi lain.
Peningkatan signifikan ini tidak lepas dari peran sektor pertambangan, khususnya nikel, yang menjadi komoditas andalan global di tengah meningkatnya kebutuhan bahan baku energi baru terbarukan. Maluku Utara kini menempati posisi strategis sebagai salah satu pusat produksi nikel dunia.
Jauh Tinggalkan Provinsi Lain
Capaian Maluku Utara ini terlihat sangat kontras bila dibandingkan dengan daerah lain. Posisi kedua ditempati Sulawesi Tengah dengan pertumbuhan 7,95%, disusul Kepulauan Riau 7,14%, Bali 5,95%, dan Sulawesi Tenggara 5,89%. Bahkan provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta hanya berada di kisaran 5,2%–5,1%.
Sebaliknya, sejumlah provinsi justru mengalami kontraksi, seperti Papua Barat -0,23%, Nusa Tenggara Barat -0,82%, dan Papua Tengah yang terpuruk hingga -9,83%. Data ini semakin menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara melesat jauh melampaui rata-rata nasional maupun tren mayoritas daerah lain.
Antara Ledakan Angka dan Realitas Rakyat
Meski demikian, para pengamat menilai capaian tersebut bukan tanpa catatan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Persoalan tata kelola, pemanfaatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta distribusi manfaat ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
“Pertumbuhan yang hanya bertumpu pada tambang berisiko menimbulkan ketimpangan sosial dan kerusakan lingkungan. Kuncinya adalah bagaimana pemerintah mampu mengelola PAD secara adil, memperkuat layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta mendorong ekonomi lokal agar masyarakat turut merasakan hasilnya,” ujar salah seorang akademisi ekonomi di Ternate.
Dengan letak geografis yang strategis, kekayaan laut, serta sumber daya mineral melimpah, Maluku Utara sebenarnya memiliki modal besar untuk menjadi motor ekonomi Indonesia timur. Namun, strategi pembangunan berkelanjutan perlu segera diimplementasikan agar capaian pertumbuhan tidak sekadar menjadi angka statistik semata.
Diversifikasi Jadi Kunci
Para pakar menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi, termasuk pengembangan sektor perikanan, pariwisata, dan industri kreatif, agar ketergantungan pada tambang tidak menjerumuskan daerah pada kemiskinan struktural di masa depan.
Fenomena pertumbuhan Maluku Utara, menurut banyak pihak, seharusnya menjadi cermin bagi daerah lain: bagaimana mengelola kekayaan alam bukan hanya untuk mengejar angka pertumbuhan, melainkan juga untuk menciptakan kesejahteraan rakyat secara inklusif dan berkelanjutan.
(Red/Fadulinews)