FaduliNews.com,Magelang–24/02/2025 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa sertifikat peserta retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang, bukanlah jaminan bahwa peserta telah menyerap seluruh materi pembekalan. Sertifikat tersebut hanya sebagai bukti kehadiran dan apresiasi atas partisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Enggak ada, itu kan untuk bekal mereka nanti. Kalau yang lulus berarti mereka penuh (mengikuti retret), tergantung juga daya tangkap masing-masing,” ujar Tito di Kompleks Akmil, Senin (24/2) malam.
Tito menjelaskan bahwa kehadiran penuh dalam retret tidak otomatis menjamin pemahaman maksimal. Menurutnya, daya tangkap setiap individu bervariasi. Bahkan, mereka yang hadir sejak awal tetapi mengalami kendala seperti sakit dan tidak dapat mengikuti materi dengan baik juga bisa kehilangan pemahaman yang diperlukan.
Sebaliknya, peserta yang datang terlambat sudah pasti melewatkan banyak materi penting. Untuk mengatasinya, mereka disarankan aktif bertanya dan mempelajari bahan yang telah dibagikan.
“Yang kelemahannya yang datang terlambat, ya dia enggak bisa mengikuti yang kemarin. Caranya dia harus berusaha buat nanya-nanya kepada yang lain. Kan bahan pembicara kita bagi, ya dia harus belajar lagi,” sambung mantan Kapolri itu.
Selain memahami materi, Tito juga menekankan bahwa retret ini menjadi ajang membangun komunikasi dan jaringan antar kepala daerah. Hal ini dianggap penting untuk memperkuat sinergi dalam pemerintahan daerah ke depan.
“Cuma bagi yang lulus itu kami anggap apresiasi mereka sudah mengikuti hampir semuanya. Yang lain, tetap kami hargai, tapi sertifikatnya kehadiran saja,” pungkas Tito.
Retret kepala daerah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan pemahaman tentang strategi pemerintahan yang lebih efektif, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan di daerah masing-masing.**