SOFIFI–FN, Rabu/05/03/2025 _Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menegaskan komitmennya untuk memfokuskan program 100 hari kerja pada sektor pendidikan, kesehatan, serta peningkatan sarana dan prasarana. Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada kesejahteraan petani dan nelayan sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi daerah.
Dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Sahid Bella pada Rabu (5/3), Sherly menyampaikan bahwa program 100 hari kerjanya sejalan dengan visi dan misinya sejak pencalonan. Ia menegaskan bahwa pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Maluku Utara.
“Sebenarnya visi dan misi saya dan Pak Sarbin selaras dengan cita-cita Presiden Prabowo. Fokus utama kami tetap pada kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujar Sherly.
Namun, dalam menjalankan program-program tersebut, Pemprov Maluku Utara menghadapi tantangan besar berupa pemangkasan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat hingga 50 persen. Kondisi ini, menurut Sherly, menuntut efisiensi anggaran agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal.
“Saya masih perlu melihat secara detail. Namun, sesuai informasi yang saya terima, ada pemotongan 50 persen dari DAK dan DAU. Jadi, kami akan memprioritaskan program-program yang paling mendesak agar pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” jelasnya.
Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran, Sherly menegaskan bahwa komitmen untuk membangun Maluku Utara tidak akan surut. Ia berjanji akan melakukan kajian menyeluruh sebelum mengambil keputusan final terkait kebijakan strategis yang akan diambil.
Dengan program 100 hari kerja ini, masyarakat Maluku Utara diharapkan dapat merasakan perubahan nyata, terutama dalam sektor yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Ke depan, Pemprov Maluku Utara bertekad untuk terus mencari solusi terbaik guna menjaga stabilitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan fiskal yang ada.
(Faduli)