FaduliNews.com | Morotai – Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Maluku Utara akhirnya angkat bicara terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan dermaga atau prasarana sandar bus air di Pulau Dodola, Kabupaten Pulau Morotai.
Kepala Seksi Prasarana Jalan Sungai, Danau, dan Penyeberangan BPTD, Santo, menegaskan bahwa proyek tersebut telah rampung sepenuhnya pada September 2023. Namun, tak lama setelah penyelesaian proyek, bencana alam mengguncang kawasan tersebut.
“Berdasarkan surat dari BPBD Pulau Morotai, lantai dermaga Dodola mengalami kerusakan parah, bahkan hilang akibat gempa dan gelombang tinggi pada 19 September 2024,” ujar Santo, Kamis (13/3).
Pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Perhubungan dan melakukan pembahasan bersama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atau Inspektorat Jenderal Perhubungan. Dari hasil rapat, Kemenhub menyatakan komitmennya untuk memperbaiki dermaga tersebut dan menyiapkan anggaran guna penyelesaiannya.
Meskipun muncul dugaan penyimpangan anggaran, BPTD menegaskan bahwa proyek telah selesai sesuai perencanaan sebelum bencana alam melanda. Dengan adanya rencana perbaikan dari Kemenhub, diharapkan dermaga Pulau Dodola dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya untuk mendukung transportasi laut di Morotai.
(Faduli)