HALUT-FN,19-12-2024 sejumlah pangkalan di komplek dufa-dufa pelabuhan speed Tobelo-Morotai
Kini dengan sengaja melawan aturan yang sudah di tetapkan pemerintah dan Pertamina,dugaan kuat ada oknum yang sengaja mencoba membiarkan masalah ini Terus berjalan,seharus dari dinas terkait sudah langsung turun melihat kondisi yang terjadi di lapangn.
Sebelum turun melakukan pantauan di lokasi pangkalan awak media fadulinews.com sudah mewawancarai Sutrisno selaku Manager Fuel Terminal Tobelo. dirinya menyampaikan jika saat ini penyaluran BBM menyambut natal 2024 dan tahun baru 2025 ini masih normal,karna stok akan selalu ada.
Pantauan fadulinews.com sesudah acara ulang tahun di fuel terminal Tobelo Sutrisno yang telah menerim aduan masyarakat lewat link berita fadulinews.com menyampaikan ke pihak perusahaan yang telah menerima BBM yang keluar dari terminal harus benar-benar tepat sasaran.
Sutrisno juga mengatakan apabila ada terjadi oknum supir yang melanggar aturan maka tidak ada toleransi dari pihak perusahaan dan akan mendapatkan sangsi,kami akan beri teguran jika perlu langsung kami pecat (PHK). jika perlu yang bersangkutan kami serahkan ke pihak penegak hukum untuk di proses pidana.
saya tidak akan berikan perlindungan apapun dari pihak perusahaan, Sutrisno mengingatkan penyaluran BBM serta oknum-oknum supir di masing-masing daerah yang membawa jata BBM ke daerah tolong jaga kepercayaan jangan karena masalah kecil laporan dari masyarakat pekerjaan kalian akan hilang,untuk itu Skali lagi jaga kepercayaan.
dirinya juga menyampaikan Jika untuk stok BBM jenis minyak tanah sendiri masuk perhari ini dua ratus tiga puluh Ribu Ton,dan untuk solar pertalite dan Pertamax tgl 11 kemarin baru masuk, menyambut hari natal dan tahun baru ini kami harapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik lagi,untuk SPBU/SPBN kami harap tetap fokus pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jangan ada yang sengaja’ bermain-main dengan harga dan mencoba menjual dengan keuntungan dari harga yang sudah di tetapkan Pertamina jika terbukti maka kami akan mencabut izin perushaan tersebut.
Untuk itu awak media sudah mengantongi bukti,sejumlah video dan foto saat melakukan investigasi nah ini kami akan berkordinasi dan konfirmasi ulang kepada pihak penegak hukum dan pemerintah,Sejauh mana mereka melakukan pengawasan dan pihak Pertamina fuel Tobelo Sutrisno harus menanggil pihak perusahaan dan pangakalan ini sesuai dengan aturan jangan hanya gertak saja,katakan banar itu benar dan yang salah harus ditindak.
Data yang kami peroleh langsung di lapangan perliter BBM jenis minyak tanah di jual perliter Rp.10.000 Rp,11.000.000 ribu rupiah sampe Rp 12.000.000 jadi sangat miris di luar dugaan,karna ini menyambut natal dan tahun baru seharusnya masyarakat di bantu BBM jenis subsidi nya mereka mendapatkan harga sesuai het,dan itu pemerintah sudah sampainya harganya kalau tidak salah perliter nya 4.500.00/ namun pantauan kami di lokasi sejumlah pangkalan dengan sengaja’ menjual lebih dari itu.
Keuntungan yang mereka peroleh saja sudah sangatlah menguntungkan pribadi. Yang lucu’nya ada salah satu pangkalan yang pemiliknya Biasa di sapa anti di sana yang berangkutan menjual Rp.5000 masih wajar katanya karna alasannya susah dapat uang kembalian Rp.500 perak maka ia juga sampaikan bukan hanya dirinya namun sejumlah pangkalan juga menjual harga yang sama,iya jadi kami sudah sepakat jual Rp.5000 tuturnya
namun hasil yang kami temukan bukan hanya Rp.5000 tapi justru lebih gila lagi yaitu Rp.11.000.000 sampai Rp 12.000.000 rupiah, ini yang tak masuk akal sejumlah masyarakat mengeluh dan mereka bukan baru kali pertama biasa nya di atas tanggal 5 juga ada oknum pemilik pangkalan Bekerja sama dengan mobil pica kap membawa sejumlah BBM minyak tanah dan Pertamax dan, pertalite juga ke kabupaten Halmahera Tengah pada malam hari.
Untuk itu warga masyarakat berharap bapak Kapolres kabupaten Halmahera utara segera melakukan pengecekan langsung di lapangan bersama pemerintah kabupaten Halmahera Utara dinas terkait dan DPRD kabupaten Halmahera Utara,agar BBM jenis mintan ini normal kembali**
(TiM Liputan Nataru)