TIDORE-FN, Sabtu/14/09/2024 Kehadiran Syamsul-Adam di Pilwako kota Tidore mengancam keberadaan petahana, apalagi semenjak kemunculan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus memutuskan mendukung penuh Syamsul-Adam maju bertarung di Pilwako Tidore 2024.
Diketahui, KIM adalah koalisi yang terbentuk pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan berhasil mengantarkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. terpilih periode 2024-2029.
Tentu keberadaan KIM Plus dinilai bisa menjadi batu sandungan bagi Muhammad Sinen, koalisi ini juga diyakini bakal memenangkan pilwako di Tidore kedepan, kendati harus melawan PDIP digemukkan dengan kehadiran beberapa partai berkoalisi.
Hal ini dikuatkan lantaran narasi keberlanjutan kekuasaan pusat masih tetep memengaruhi konstelasi politik di level daerah, diharapkan adanya keseragaman warna antara pusat dan daerah sehingga tercipta sebuah kepemimpinan politik yang relevan.
Selain keberadaan KIM Plus, Syamsul-Adam juga diunggulkan dikarenakan mengusung ide gagasan yang komprehensif tentang masa depan kota Tidore lebih baik.
Mewujudkan Oba menjadi kawasan strategis merupakan konsentrasi Syamsul-Adam untuk memajukan kota Tidore, keseriusan tersebut terlihat sejak dirinya menjumpai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono di , Ternate, pada Selasa (3/9/2024).
Dalam pertemuan singkat itu, keduanya lantas membahas sejumlah proyek infrastruktur strategis di Maluku Utara, dengan fokus utama pada pengembangan wilayah di Daratan Oba Kota Tidore Kepulauan, yang merupakan ibu kota provinsi.
Disitu Syamsul tekankan pentingnya pengembangan infrastruktur di Daratan Oba demi menopang fungsi wilayah tersebut sebagai land marknya kota Tidore.
Dibandingkan rezim Aman hanya mendatang ketidakpastian ditengah ketimpangan pembangunan dan tingginya angka kemiskinan selama 1 dekade bertugas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kota Tidore Kepulauan (Tikep), per 30 November 2024 tercatat diangka 6,56 persen, jumlah ini bertambah menjadi 0,21 persen, dibanding dengan tahun sebelumnya yang dilaporkan 6,35 persen.
Sementara Rezim Aman dalam 10 tahun terakhir, periode 2015 hingga 2024, diperkirakan telah menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan jumlah mencapai Rp. 8,91 triliun.
Akhirnya hal ini menumbuhkan kesadaran politik dilevel pemilih, masyarakat jadi mulai bisa mengetahui secara baik dan menilai siapa yang paling pantas untuk memimpin daerah kota Tidore kedepan.Opini,penulis Rahmat Wijaya,
(FN)
